those days.....
20 October 2006
"IFTAR @ IRSYAD"
let the pics xpress my feelings of Happinesss...
23 Oktober 2006
"Slipped.."
the whole day... i cleaned up d house... i did the mopping.. sweeping .. vacuuming.. ironing...(cushions cover, quilt cover, bedsheets for my room as well as my bro's) curtains... get the cushions changed...
started at 2p.m finished at 8.30 p.m.... bodies ache ...
11.00 p.m... went to the kitchen to get myself a piece of cake.. didnt realise tht the floor was slippery cause my mum just mopped it again... n i sliiip.. n fell...my head hit d store room's door n it huuurts... awwww....
well tht's all ..
hahaha been screamed by my mum... hahha
pity me..
24 october 2006
"raya.."
my head pains...
we moved out ard 4 p.m...
----so tht's all ----
nothing much.. cant really think properly cos my brain doesnt work.. haha under renovation.. :D
POSTED BY (name here) AT 2:08 AM |
Mendekatkan kepada Allah dengan Iktikaf
IKTIKAF artinya berdiam diri sejenak atau sementara waktu di suatu tempat. Menurut Imam Suyono, secara syariat iktikaf ialah tinggal di masjid selama masa tertentu dengan cara tertentu untuk beribadah kepada Allah. Masjid yang dimaksud di sini adalah masjid jami' yang selalu digunakan untuk salat lima waktu dan salat Jumat.
IKTIKAF di masjid merupakan kebiasaan Rasulullah di akhir Ramadan. Dengan iktikaf, umat Islam diharapkan semakin dekat dengan Allah dengan meninggalkan seluruh kesibukan hidup.*DUDI SUGANDI/”PR”
Dari Aisyah r.a., katanya, "Adalah Rasulallah saw. apabila telah memasuki puluhan yang terakhir dari bulan Ramadan, bersungguh-sungguhlah beliau menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengikatkan pinggangnya mengerjakan iktikaf" (H.R. Bukhari dan Muslim). Jadi, iktikaf merupakan sarana menghampiri Allah di bulan suci.
Menghampiri Allah SWT sebenarnya harus kita usahakan dalam setiap saat. Lebih-lebih hal ini dilakukan dalam bulan Ramadan karena bulan ini merupakan bulan suci, penuh keutamaan. Bulan dilipatgandakannya pahala amal. Di antara rahasia dan hikmah utama ibadah di bulan Ramadan ialah memperkuat posisi ruhiah manusia. Untuk itu, kita hendaknya mampu memanfaatkan momen Ramadan ini dengan seoptimal mungkin melakukan aktivitas yang mampu menghampiri/mendekatkan diri dan menggapai cinta-Nya. Adapun golongan hamba yang dicintai oleh Allah SWT, di antaranya adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, bertakwa, beriman, berbuat baik, berbuat adil, berlaku sabar, bertawakal, bertaubat, suci, dan berjuang di jalan Allah dalam barisan yang teratur/terorganisasi.
Pembentukan pribadi-pribadi seperti itu tentu didapat melalui proses panjang penuh ketekunan dalam menggapainya. Di sini kunci utama dan pertama yang perlu dibangunnya adalah bagaimana kita dapat menghampiri/mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai tangga awal menggapai cinta-Nya. Berikut ini ada beberapa rangkaian amalan yang dapat kita lakukan di bulan Ramadan, di antaranya sebagai berikut:
Memperbanyak sedekah
Bagi umat Islam, bulan Ramadan merupakan lahan terbesar dalam meningkatkan amal kebajikan. Dari Ibnu 'Abas, ia berkata, "Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan dan lebih besar kedermawanannya pada bulan Ramadan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasanya menemuinya setiap malam Ramadan, lalu tadarus Alquran dengan beliau. Sungguh Rasulullah saw. ketika ditemui oleh Jibril menjadi orang yang lebih murah hati dalam memberikan kebaikan (sehingga lebih banyak) daripada tiupan angin" (H.R. Bukhari dan Muslim).
Salah satu amalan sedekah yang bisa dilakukan ialah memberi makanan berbuka (takjil). Zaid bin Khalid Al-Juhairi berkata, bersabda Rasulullah saw., "Siapa yang memberi makanan untuk berbuka bagi orang yang saum maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang saum itu dengan tidak mengurangi pahala orang yang saum itu sedikit pun." (H.R. At Turmudzi, Ahmad, dan Nasai).
Memperbanyak membaca Alquran (tadarus)
Dalam memperbanyak membaca Alquran ini, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. (a) Membaca Alquran dengan bacaan yang benar. Nabi saw. bersabda, "Bacalah Alquran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada sahabatnya" (H.R. Muslim).
(b) Mempelajari kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya. "Apabila suatu kaum berkumpul dalam suatu majelis untuk mempelajari kitab Allah, maka pasti turun kepada mereka ketenangan dan dilipati rakhmat dan dikerumuni oleh malaikat dan diingat oleh Allah di depan para malaikat yang ada di sekelilingnya." (H.R. Abu Hurairah).
(c) Meresapi dan merenunginya ketika membaca Alquran. Mereka yang dikaruniai taufik dan hidayah ketika membaca Alquran maka mereka benar-benar meresapi dan merenunginya sehingga air matanya pun berderai membasahi pipi. Ketika Rasulullah saw. mendengar tangisan mereka beliau pun ikut menangis bersama mereka, lantas beliau bersabda, "Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT."
Memperbanyak istigfar, zikir, dan doa
Istigfar berarti upaya memohon ampunan (maghfirah)-Nya. Qatadah berkata, "Sesungguhnya Alquran ini memberi petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istigfar."
Berkait dengan zikir, Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qayyim mengatakan, "Sesungguhnya zikir adalah makanan pokok bagi hati dan roh, apabila hamba Allah gersang dari siraman zikir, jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya." Adapun zikrullah yang bisa dilakukan, Subhaanallah, Alhamdulillah, dan Laa ilaha Allah.
Sementara itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita agar berdoa kepada-Nya dan Dia akan mengkabulkan doa hamba-Nya. "Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doamu" (Q.S. Al-Mu'min: 60). Pada saat siang dan malam di bulan Ramadan adalah waktu yang utama maka isilah kesempatan itu dengan memperbanyak istighfar, zikir, dan doa kepada Allah. Di antara waktu makbulnya sebuah doa adalah pada bulan Ramadan, ketika berbuka puasa, waktu sahur, hari Jumat, sepertiga malam terakhir, dan kondisi istimewa lainnya.
Menghidupkan malam dengan salat
Pada malam bulan Ramadan kita dianjurkan melakukan salat pada malam harinya. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa melalukan salat (pada malam-malam) Ramadan dengan iman dan mengharap keridhaan-Nya maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Salat malam (Qiyamullail) ini dalam bulan Ramadan disebut dengan Qiyamullailatur Ramadan dan pada selain bulan Ramadan disebut salat tahajud. Nabi saw. menyatakan dalam salah satu sabdanya, "Salat yang paling utama setelah salat wajib ialah Qiyamullail (salat di tengah malam)." (Muttafaq 'Alaih). Selain itu, Qiyamullail ini dapat membuat seseorang yang melakukannya, di pagi harinya menjadi segar, bersemangat dan hatinya pun tenang. Memperbanyak ibadah ketika sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan
Salah satu ibadah yang perlu dilakukan dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan adalah melakukan iktikaf dan berusaha untuk memperoleh Lailatul Qadar. Iktikaf adalah ibadah yang merangkum berbagai amal ketaatan seperti membaca Alquran, salat, zikir, doa, dll. Rasulullah sangat menganjurkan untuk melaksanakan iktikaf ini pada sepuluh malam terakhir.
Diterangkan dalam sebuah hadis, Aisyah r.a. berkata, "Adalah Rasulullah saw. beriktikaf pada malam-malam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan hingga wafat, kemudian dilanjutkan melakukan itu oleh istri beliau" (H.R. Bukhari dan Muslim)
POSTED BY (name here) AT 2:30 AM |
well... look n c wen ur boreed... n it heeeelps... hahaaa
so.. first step... grab a camera..
and snaap anyting u c...
for example lyk dis...
>> time : 3.00 a.m <<>>
"those are my stuffs.... haha...."
well wireeesss... extension wire... mmm electric jug
cups..bottle... vase of flower... mmm our table..
waiting for lecture to end soon... n this is wat my friend did..
snapped a pic of our lecturer...
"ust sapawi hamdan bin awang... during our lecture: guaman syarie.."
|
View |
Add Favorite.....weellll thts
POSTED BY (name here) AT 4:47 PM |
◄ Older posts
Newer posts ►